Iklan

Iklan

,

Iklan

Pembangunan Tongkonan IKT Manokwari, JP Dinilai Punya Kontribusi Besar

Redaksi
14 Mei 2022, 10:02 WIB Last Updated 2022-06-20T04:06:04Z
A D V E R T I S E M E N T

Joni Patanduk bersama keluarga saat syukuran Tongkonan IKT Manokwari Papua Barat ,Senin,9 Mei 2022.

TORAJAKUNEWS.COM,MANOKWARI- Dibalik suksesnya pembangunan Tongkonan Ikatan Keluarga Toraja (IKT) Manokwari dan rumah kaki seribu di puncak Soribo Kabupaten Manokwari, terdapat sejumlah tokoh penting yang dalam catatan panitia pembangunan memiliki kontribusi yang cukup signifikan.

Salah satu diantaranya adalah Joni Patanduk (JP) , dia adalah salah satu pelopor terbentuknya Ikatan keluarga Toraja di kabupaten Manokwari Selatan. Kontribusinya untuk pembangunan Tongkonan sanggullele bagi warga Toraja di Kabupaten Manokwari, mendapatkan perhatian khusus dari panitia pembangunan.

Adapun dukungan keluarga Joni Patanduk (JP) dalam pembangunan rumah adat, yang dibangun bro gunung Soribo itu. Yakni massa yang diturunkan oleh panitia untuk mengeluarkan kayu dari hutan untuk tujuan pembangunan dua rumah adat tersebut.

Massa berangkat dari kediaman Joni Patanduk.Dan jamuan untuk warga yang mengeluarkan kayu secara bergotongroyong tersebut dijamu di rumahnya.

Atas dukungannya itu ketua panitia Saul Rante Lembang ,ST,MM saat menyampaikan sambutannya menyampaikan ucapan terimakasih secara khusus kepada keluarga ini, beliau disebut bersama-sama dengan beberapa pihak lainya yang juga dinilai mempunyai peranan penting dalam proses pembangunan.

Pada kesempatan itu, ketua panitia yang juga adalah anggota DPRD Provinsi Papua Barat menjelaskan bahwa pada prinsipnya semua warga Toraja baik yang ada di Manokwari maupun yang ada diluar Manokwari dinilai ikut berkontribusi dalam pembangunan namun dalam catatan panitia sejumlah pihak dinilai memiliki kontribusi yang khusus.

Pihak-pihak ini memiliki peran yang berbeda-beda seperti yang juga dianggap sangat berperan adalah mantan Bupati Manokwari Alam. Demianus P. Mandacan, yang mana panitia berhasil menyelesaikan pengadaan tanah pembangunan dimasa kepemimpinannya.

Sesuai pantauan media, Joni Patanduk meskipun bukan merupakan anggota IKT Manokwari dan pada saat proses pembangunan dua rumah adat dimanokwari mulai dibangun . JP selalu membuka diri untuk bekerja sama dengan panitia pembangunan saat melakukan pengadaan bahan kayu.

Didukung dengan sikapnya, kediamannya juga diangap relefan untuk dijadikan sentral pergerakan untuk mengeluarkan kayu dari hutan karena lokasi kayu yang diolah berada di kabupaten tempat tinggalnya, tepatnya di wilayah Isim Kabupaten Manokwari Selatan. Untuk itu sejak dilakukannya survei, penebangan hingga pada saat pengangkutan kayu panitia pembangunan selalu mengawali aktifitasnya dari kediaman yang bersangkutan.

Sesuai dengan pantauan media, Dukungan Joni Patanduk terhadap keberadaan rumah tongkonan IKT Manokwari tidak hanya sampai disitu, pada saat peresmian keluarga ini juga membawa satu buah lettoan, salah satu hal menarik dari lettoan keluarga ini adalah adanya dukungan langsung dari warga Papua asli dalam mengarak lettoan.

Bila rumah adat yang diresmikan adalah rumah adat Toraja (Tongkonan) dan rumah kaki seribu, maka dilettoan Joni Patanduk ada pengarak dari warga Toraja dan Masyarakat Asli dari Arfak.(kirei)

Iklan